Tuesday, August 10, 2010

Upload Scribd

(7 Agustus 2010)

Aku mulai malas
Padahal banyak yang peelu kuupload
Aku dulu ingat semangatku
Aku ingin upload tiap hari
Jika bisa 100 dokumen kuupload
Tetapi sekarang nyatanya
Tak lagi ada waktu mengurusnya

Aku ingat dahulu
Ketika semangatku baru berkobar
Aku ingin upload semuanya
Aku tak sabar dalam upload
Bahkan tak ada dokumen
Aku mencarinya hingga bertumpuk adanya

Tapi sekarang semua telah sirna
Keinginanku sudah pudar
Malas untuk aku bisa perbaharui lagi

Aku jadi ingat satu hal
Mungkin inilah sulitnya setia
Tanpa ada komitmen sulit sekali
Bahkan ada komitmen pun tetap sulit
Apalagi jika kerja biasa begini saja

Hampir setiap hal selalu demikian
Jika mengerjakan hal yang terus menerus
Rasa bosan itu pasti akan ada
Komitmen yang akan tetap jalan
Walau motivasi bisa saja berubah dalamnya

Pembaharuan komitmen
Pertumbuhan kembali
Itulah kuncinya untuk bertahan
Tak ada sesuatu yang abadi di dunia
Semua akan sirna
Tinggal kita mau tumbuhkan lagi atau tidak

Doa Pagi

(7 Agustus 2010 10:00)

Pagi hari kudatang untuk doa
Tapi semuanya tutup
Kucari kemanapun
Semuanya tak ada
Padahal di pengumuman ditulis ada
Hingga akhirnya kejelasan datang
Setelah peluh merekah di tubuh
Tak ada doa pagi itu
Nanti malam ada ibadah raya

Apakah semua ini membuat kecewa?
Tidak juga bagiku
Lalu mengapa tak kecewa?
Bukankah kecewa lebih bagus?
Artinya kita tak dapat Firman?

Mungkin inilah juga perenunganku
Setelah malam ini dapat Firman tentang tujuan gereja
Apa yang sebenarnya kucari saat datang doa
Lebih tepatnya bukan karena ini itu
Tapi karena tak tahu ngapain

Antara terpanggil atau tidak
Tak tahu mengapa ingin ke gereja saja
Mungkin ingin mengisi waktu luang
Tetapi sebenarnya ada acara di kampus
Mungkin pikiran tersembunyi lainnya
Tetapi koq rasanya tak ada

Mungkin inilah masalahnya bagiku
Tak ada tujuan
Kurasa hampir semua manusia seperti ini
Tidak benar tahu apa yang dikerjakannya
Hanya karena insting
Kita sudah kehilangan tujuan

Mungkin inilah alasannya aku disuruh pergi
Dan mendapatkan bahwa tak ada kegiatan
Untuk sadarkan diriku bahwa apa sebenarnya
Agar aku bisa refleksi semua ini
Dan mulai dengan awal yang baru besok

Bapa, beri aku motivasi yang benar
Biar aku datang hanya karena rindu Engkau
Biar aku lakukan semuanya dengan tulus
Hanya untuk Engkau saja

Rendah Hati

(I Petrus 5 : 1-7)

Ya Bapa ini aku anakMu
Ku datang di hadapanMu
Hari ini aku diingatkan satu lagi
Tentang kerendahan hati

Bapa, sulit sekali lakukan di zaman ini
Sekelilingku banyak orang munafik
Banyak orang yang cari popularitas
Saling pengaruhi untuk kekuasaan
Bahkan mungkin dalam gereja
Aku takut akan terpengaruh
Atau mungkin sudah terpengaruh

Aku begitu takut penyembahan kulakukan
Semata agar dilihat orang saja
Aku begitu takut pelayanan kulakukan
Agar orang tahu talentaku
Aku takut semua yang kulakukan
Ada sesuatu yang lain mendasarinya

Bapa, inilah sekelilingku
Mungkin aku sudah terbawa arus
Sering aku tak bisa terima pendapat
Hatiku sangat keras menerima
Mungkin aku sudah merasa lebih baik
Jauhkan ini daripadaku, Bapa
Biar Engkau beri aku kelembutan

Bapa, ingin aku melayaniMu
Ingin aku belajar teologi lebih dalam
Tapi jangan sampai ini membuatku pongah
Aku takut ini hanya sebagai terlihat keren
Tapi biar ini membuatku lebih dekat padaMu
Aku tidak minta dapat gelar teologi
Kalau semua itu malah menjauhkanku
Aku hanya ingin melayaniMu di masa depanku
Aku ingin bawa orang lebih dekat padaMu
Dengan kasihku, dengan intelektual, dengan milikku

Bapa, berika kerendahan hati itu
Ajar aku menjadi rendah hati
Biar aku datang untuk cari Engkau saja
Tundukkan aku, pakai aku

Monday, August 9, 2010

Dokter Gigi

(6 Agustus 2010 17:00)

Telah lama aku tak kontrol gigi
Saat ke sana tentu aku dimarahi
Aku sudah tak ke sana lama sekali
Banyak yang lepas juga kawatku
Dan butuh waktu lama untuk membenarkan

Aku jengkel juga
Sudah bilang akan datang
Tapi sampai di sana diperiksa bentar
Lalu suruh tunggu kalau mau setelah ini
Ada pasien lain yang antri
Padahal aku datang dahulu
Dan ada tiga pasien yang antri, bercanda!
Aku marah dan kutinggal langsung saja
Sudah kata-kata pedas
Perlakuan seperti itu
Lebih baik segera akhiri saja kawatku

Ya aku tahu ini salahku
Tapi kemaren aku tak bisa kendalikan
Mungkin karena egoku yang tinggi
Aku tak terima disalahkan dengan nada tinggi
Perlakuan pun tak selayaknya seperti itu

Aku berpikir tentang diriku juga
Apakah Tuhan sama seperti dokter ini?
Kurasa tidak juga
Dia menungguku untuk datang
Bahkan Dia memanggilku terus
Hanya aku yang biasa tak dengar
Dia tak diburu waktu dengan orang lain
Dia selalu ada untukku

Aku sadar satu hal ini
Seharusnya Dia layak marah dengan perlakuanku
Tapi Dia tidak demikian
Tuhanku tak pernah berubah
Dia selalu adalah kasih dalamku
Terima kasih Bapa untuk kasihMu

Awal Puasa

(7 Agustus 2010 06:01)

Bapa, aku benar tidak siap
Saat ini saja aku sudah tak mampu
Ketika doa baru saja selesai untuk membuka
Aku sudah kehausan
Ada roti yang menempel di kerongkongan
Padahal aku pantang makan dan minum

Kulihat jam di komputerku
Jam 6 lebih 1 menit
Satu menit aku bergumul
Akhirnya aku kalah juga
Akhirnya kuputuskan untuk minum
Daripada kesereten dan gagal total nanti

Bapa, tolong aku
Persiapkan diriku dengan benar
Mungkin hari ini aku gagal
Tapi biar besok aku tak mempermainkan puasa ini

Tolong aku, Bapa
Akan ada banyak godaan
Hari ini biarlah awal salah
Tapi aku mau mulai lagi
Berikan keseriusan dalam diriku
Aku tahu mungkin ini adalah gangguan
Biarkan aku melewatinya
Biarkan aku bisa menang lain kali

Tolong aku, Bapa
Sepanjang hari ini biar Kau sertai
Jangan biarkan kesalahan saat ini menggangguku
Biar aku bisa terus maju hari ini
Engkau tahu bagaimana motivasiku
Benarkan jika ada yang salah
Aku ingin dekat dengan Engkau

Beri aku kekuatan, Bapa
Biar hariku Engkau yang membimbing
Kubuku puasa ini bersamaMu

Inikah Ujian?

(Keluaran 8 : 16-19 ; Galatia 5 : 25 ; Yakobus 4 : 6-8)

Bapa, apakah kelemahan ini pencobaan?
Apakah aku bisa keluar dari kelemahan ini?
Sudah begitu lama aku meminta
Tetapi aku belum bisa lepaskan
Padahal kumengerti ini adalah dosa

Aku sering dengar banyak hal
Tentang rencanaMu indah pada waktuMu
Bahwa tenunanMu indah jika lihat ke belakang
Tapi aku masih tak dapat melihatnya
Ingin kupercaya hal itu juga

Tapi masalahnya ini adalah dosa
Aku masih tak dapat lepas dari jerat ini
Akankah aku mampu melepaskannya?
Aku selalu menyesal
Tapi penyesalan itu ada di belakang
Aku seperti tak mampu membendungnya
Aku takut jika satu kali nanti
Aku tak lagi rasa menyesal

Bapa, aku tak mengerti
Begitu sulitnya aku bisa keluar dari sini
Untuk itu Bapa, tolong aku
Berbagai cara telah kutempuh
Tapi tak ada yang berhasil

Aku telah menyuruhMu masuk dalam diriku
Bekerjalah Bapa
Jika perlu paksakan saja kehendakMu
Aku rela asal aku selamat
Sebelum semuanya hilang
Aku takut kesadaranku akan nilaiMu hilang nanti
Sebelum semuanya terjadi, ambil aku
Biar Kaupakai hidupku ini, Bapa
Kuatkan tubuhku, latih aku
Aku ingin percaya akan rancanganMu

Sunday, August 8, 2010

Persiapan Puasa

(6 Agustus 2010 15:40)

Satu hari persiapan menjelang puasa raya
Tak terasa besok adalah waktunya
Tapi apa yang telah kusiapkan?
Segalanya tetap berjalan normal
Bahkan aku masih tak dapat kendalikan diri

Aku ingin bertahan
Aku ingin memulai peperangan besok
Tapi melihat kondisiku
Aku jadi ragu akankah ini berhasil
Sedang persiapan saja aku masih kacau

Bapa, tolong aku
Aku lemah, aku tak kuat
Aku ingin serius besok
Jangan biarkan aku mengganggu yang lain
Jangan biarkan aku jadi penghambat bagi umatMu
Aku mau untuk bisa menang kali ini

Beri aku kekuatan, Bapa
Aku tahu juga perutku tak mampu
Tapi aku mau beranikan diriku
Aku ingin bisa menang atas pergumulanku
Aku sudah bosan atas ketidakmampuanku
Aku sudah hampir menyerah akan ini semua
Tapi besok aku mau bangkit
Tapi aku tahu aku tak ada kekuatan untuk itu
Jadi tolonglah aku yang lemah ini

Aku tahu akan ada banyak halangan
Tapi biarkan persiapkan diriku matang
Tolong aku hadapi semua ini
Saat ini waktuku ada lebih longgar
Engkau yang akan pakai waktuku, Bapa
Ajarkan aku lebih dekat padaMu
Biar hikmatMu turun atasku
Melangkah dalam hidup ini

Makanan Kadaluarsa

(6 Agustus 2010 08:30)

Aku menemukan makananku dalam dus
Makanan yang enak tapi besok sudah kadaluarsa
Untung kutemukan makanan itu
Aku masih bisa menikmatinya hari ini
Walau mungkin agak menakutkan juga memakannya
Tapi setidaknya masih belum basi

Aku berpikir juga tentang talenta
Apakah bisa dikatakan seperti ini juga?
Apakah talenta yang kukubur bisa kadaluarsa?
Mungkin saja demikian

Ketika Tuhan melihat dalam diri kita
Menemukan apa yang diberikanNya busuk
Apakah Dia tidak akan membuangnya?
Dia memberikannya pada kita
Tentu Dia bisa memberikan lagi yang baru
Tapi pertanyaannya adalah
Apakah talenta tersebut akan kita gunakan lagi?
Ataukan akan kita pendam hingga busuk lagi?

Itulah sebabnya orang yang hilang talentanya
Akan sulit untuk bisa menemukannya kembali
Atau akan dikalahkan oleh orang lain
Tuhan sudah percayakan pada kita
Seharusnya kita jaga dan kembangkan itu
Jangan kita simpan di antara tumpukan kardus kita
Hingga kita tak mengenalnya
Syukur kalau kita dapat sebelum terlambat
Tapi jika terlambat mungkin hanya penyesalan
Karena semuanya akan dihakimi nanti

Bapa, tolong aku pergunakan talenta dengan baik
Aku mau melayani Engkau di sini
Bantu aku temukan hal yang masih tersembunyi
Biar aku dapat mengembangkannya
Tunjukkan jalanMu untuk aku bisa gunakan

Kerja Kita

(Roma 9 : 1-5)

It's all about me
Suatu kata yang banyak dijumpai saat ini
Kata yang tak asing lagi
Dunia modern butuh hal ini
Segalanya dinilai berdasar uang
Dan uang adalah pemuas kebutuhan kita
Teman adalah teman
Tetapi kerja adalah kerja juga
Keduanya tak dapat disatukan

Aku kuatir inilah yang terjadi saat ini
Bahkan di antara kita tak asing lagi
Mungkin kitalah penganut paham tersebut
Tak ada yang salah dengan teman dan kerja
Tetapi filosofi di baliknya mungkin salah
Interpretasi tiap kita bisa salah

Benar teman dan kerja tak seharusnya satu
Jika demikian mungkin keadilan tak tercapai
Tetapi sampai sejauh mana ini berlangsung
Apakah ini akan membuat kita kikir?
Apakah kita tidak akan membantu sesama kita?
Atau sampai dimana paham tak ada yang gratis
Sudah merasuk dalam kehidupan kita?

Semua diukur dengan keuntungan
Kita berdalih mengembangkan talenta
Tapi bukan itu namanya mengembangkannya
Itu sama sekali bukan talenta
Karena talenta yang Tuhan berikan bukan untuk memeras
Kita adalah sesama pekerja di ladangNya
Mengapa harus saling menjatuhkan?
Toh kita akan tetap dapat upah yang sama
Kita tak dapat ambil upah teman kita

Banyak dalih yang dilontarkan
Semuanya adalah pembenaran akan keegoisan
Kita lupa tujuan hidup kita apa
Berkat yang ada hanyalah titipan Allah
Semuanya adalah milik Allah
Kita hanya dipercaya mengelolanya
Apakah kita masih bermaksud menggunakannya bagi kita?

Semuanya adalah dari Allah
Semuanya adalah untuk Allah